Puluhan warga Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor, melakukan aksi demonstrasi di depan Kantor Bupati Bogor pada Rabu, 19 Juni 2025. Mereka menuntut keadilan terkait operasional truk tambang yang dinilai telah menyebabkan banyak korban jiwa.
Yang menarik perhatian adalah cara mereka tiba di lokasi. Ratusan warga Rumpin rela berjalan kaki sejauh 26 kilometer dari kampung halaman mereka menuju Cibinong. Sepanjang perjalanan, mereka meneriakkan tuntutan keadilan.
Tuntutan utama mereka adalah realisasi Peraturan Bupati (Perbup) nomor 56 tahun 2023 tentang pengaturan operasional truk tambang. Warga menilai Perbup tersebut hanya sebatas aturan di atas kertas, karena jam operasional truk di portal perbatasan tidak berfungsi.
Selain itu, warga juga meminta peningkatan fasilitas umum, khususnya Penerangan Jalan Umum (PJU). Minimnya PJU dianggap sebagai salah satu faktor penyebab tingginya angka kecelakaan lalu lintas di daerah tersebut, yang banyak dipicu oleh aktivitas truk tambang.
Minimnya fasilitas kesehatan di wilayah Rumpin juga menjadi sorotan. Warga menuntut Pemkab Bogor untuk segera meningkatkan dan melengkapi fasilitas kesehatan di wilayah mereka untuk mengantisipasi dampak negatif dari aktivitas pertambangan.
Tuntutan Warga Rumpin dan Dampak Aktivitas Tambang
Koordinator aksi, Abdul Aziz, menjelaskan bahwa sekitar 40 warga Rumpin ikut dalam aksi tersebut. Mereka membawa pamflet bertuliskan “Realisasi Jalur Tambang” sebagai simbol dari tuntutan mereka.
Aksi ini merupakan bentuk solidaritas atas banyaknya korban jiwa akibat aktivitas tambang. Dalam dua bulan terakhir saja, lima warga meninggal dunia akibat kecelakaan yang melibatkan truk tambang. Sepanjang tahun, jumlah korban jiwa akibat kecelakaan yang terkait dengan aktivitas tambang di Rumpin dan sekitarnya bahkan mencapai 40 orang, dengan lokasi terbanyak di Parung Panjang.
Setibanya di depan Gedung Pemerintah Kabupaten Bogor, para demonstran menyalakan lilin sebagai bentuk penghormatan kepada para korban dan simbol harapan akan perubahan.
Tiga Poin Tuntutan Utama
Aziz menyatakan kekecewaannya terhadap janji-janji politik yang hanya muncul setiap lima tahun sekali tanpa ada realisasi yang berarti. Ia menekankan pentingnya tindakan nyata dari Pemkab Bogor untuk mencegah jatuhnya korban jiwa lebih lanjut.
Ia menambahkan bahwa salah satu korban kecelakaan, bahkan merupakan adiknya sendiri, meskipun tidak meninggal dunia. Hal ini semakin memperkuat tekad warga Rumpin untuk memperjuangkan tuntutan mereka.
Ke depannya, diharapkan Pemkab Bogor dapat merespon tuntutan warga dengan serius dan segera mengambil langkah-langkah konkrit untuk menyelesaikan masalah ini. Transparansi dan partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan keputusan terkait operasional tambang juga sangat penting untuk memastikan keadilan dan keselamatan bagi seluruh warga.
Artikel Terkait
Beberapa artikel terkait masalah jalur tambang di Kabupaten Bogor yang telah dimuat sebelumnya antara lain membahas janji-janji calon bupati, wacana jalur tambang dari gubernur, kendala pembangunan jalur tambang, serta upaya-upaya dari berbagai pihak untuk mempercepat pembangunan jalur tambang yang aman.
Berita Terkini
Terdapat beberapa berita terkini yang meliputi berbagai isu di Kabupaten Bogor, seperti bantuan dari anggota DPR RI, kecelakaan lalu lintas, kegiatan Bupati dan Wali Kota, pembangunan halte bus, pameran foto, dan berbagai kegiatan pemerintahan lainnya.