Jalan Raya Puncak KM 83, Simpang Taman Safari Indonesia (TSI), Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, masih terendam genangan air. Kondisi ini telah berlangsung cukup lama dan menimbulkan keresahan di kalangan warga sekitar.
Meskipun sempat ditangani oleh instansi terkait, genangan air tetap terjadi. Sumber air diketahui berasal dari saluran drainase yang tersumbat, mengakibatkan air meluap ke badan jalan, bahkan saat cuaca cerah sekalipun.
Genangan air ini menyebabkan kendaraan yang melintas harus mengurangi kecepatan, memperburuk kemacetan yang kerap terjadi di Simpang TSI. Situasi ini sangat mengganggu lalu lintas dan aktivitas ekonomi di sekitar lokasi.
Dampak Negatif Genangan Air di Simpang TSI
Warga sekitar mengeluhkan berbagai dampak negatif dari genangan air tersebut. Selain menimbulkan bau tidak sedap yang mengganggu kesehatan, genangan juga berpotensi merusak struktur jalan.
M Angga, seorang pedagang di Simpang TSI, mengungkapkan kekesalannya atas kondisi ini. Ia menyampaikan bahwa genangan telah berlangsung cukup lama tanpa adanya perbaikan yang signifikan.
Kerusakan jalan akibat genangan air juga berdampak pada aktivitas perekonomian pedagang di sekitar lokasi. Kondisi ini jelas merugikan para pelaku usaha kecil menengah (UKM) di kawasan tersebut.
Kerusakan Infrastruktur dan Kesehatan
Genangan air yang terus menerus dapat menyebabkan kerusakan infrastruktur jalan yang lebih parah. Kondisi jalan yang rusak berpotensi membahayakan pengguna jalan dan meningkatkan biaya perbaikan di masa mendatang.
Bau yang ditimbulkan dari genangan air juga berdampak negatif pada kesehatan warga sekitar. Bau tersebut dapat menjadi sumber penyakit, khususnya penyakit saluran pernapasan.
Upaya Penanganan dan Tanggung Jawab
Kepala UPT Infrastruktur Jalan dan Jembatan Wilayah II Ciawi, Dinas PUPR Kabupaten Bogor, Rizky Akbar, mengakui adanya masalah tersebut. Pihaknya telah melakukan investigasi dan menemukan penyebab genangan.
Penyebab utama genangan adalah penyempitan saluran drainase akibat adanya pondasi di bawahnya. Kewenangan untuk menangani pondasi tersebut berada di bawah Kementerian PUPR.
Meskipun demikian, Dinas PUPR Kabupaten Bogor telah berupaya melakukan penanganan sementara dengan mengalihkan arus air. Namun, upaya tersebut tidak efektif dalam jangka panjang, dan genangan kembali muncul.
Koordinasi telah dilakukan dengan pihak kecamatan dan Kementerian PUPR untuk mencari solusi yang komprehensif. Kerjasama antar instansi sangat penting untuk mengatasi masalah ini secara permanen.
Solusi Jangka Panjang
Untuk mengatasi masalah genangan air di Simpang TSI secara permanen, diperlukan solusi yang terintegrasi dan melibatkan berbagai pihak. Berikut beberapa solusi yang dapat dipertimbangkan:
Permasalahan genangan air di Simpang TSI menuntut respon cepat dan solusi jangka panjang. Kolaborasi antara pemerintah daerah, Kementerian PUPR, dan masyarakat sangat krusial untuk mewujudkan jalan raya Puncak yang aman dan nyaman bagi semua pengguna jalan.
Perbaikan infrastruktur yang berkelanjutan dan kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan akan menjadi kunci keberhasilan dalam mengatasi permasalahan ini.