Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Jabar) berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk mempercepat akses perumahan bagi masyarakat, khususnya ASN. Upaya ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) di Gedung Pakuan, Bandung, pada 4 Juni 2025.
Bank bjb dan Program Pembiayaan Perumahan
Bank bjb berperan sebagai mitra strategis dalam penyaluran pembiayaan perumahan. MoU melibatkan Bank bjb, Pemprov Jabar, dan BP Tapera untuk mendukung Program Pembiayaan Tapera dan Kredit Pemilikan Rumah Sejahtera (KPRS).
Program ini bertujuan memberikan solusi pembiayaan perumahan terjangkau dan berkelanjutan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dan ASN. Kolaborasi ini diharapkan mengurangi beban pembiayaan dan meningkatkan kualitas hidup pegawai pemerintah.
Melalui kemudahan akses KPR Sejahtera dan dukungan dana bergulir Tapera, program ini mendorong pembangunan perumahan yang inklusif dan berkeadilan. Lima ASN menerima kunci rumah secara simbolis sebagai bukti nyata keberhasilan program.
Sinergi Data dan Kebijakan Perumahan
Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (Kemen PKP), Badan Pusat Statistik (BPS), Pemprov Jabar, dan sebelas pemerintah daerah kabupaten/kota di Jabar juga menandatangani MoU. Kolaborasi ini fokus pada integrasi data untuk penyelenggaraan perumahan yang efektif dan tepat sasaran.
Penyediaan data akurat dan mutakhir untuk MBR dan ASN di lingkungan Pemda Jabar akan memperkuat basis data kebijakan perumahan nasional. Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi dan Menteri PKP Maruarar Sirait memberikan sambutan pada acara tersebut.
Data yang terintegrasi diharapkan menghasilkan kebijakan yang lebih tepat sasaran dan terukur. Pemprov Jabar berfokus pada pemutakhiran data untuk mendukung program perumahan yang lebih efektif.
Peran Bank bjb dalam Mewujudkan Akses Perumahan yang Inklusif
Bank bjb, sebagai bank pembangunan daerah, memiliki jaringan luas di Jawa Barat. Keunggulan ini memungkinkan bank bjb menjangkau calon debitur di berbagai wilayah, termasuk daerah pedesaan.
Sejak 2016, bank bjb telah menyalurkan KPR FLPP untuk 37.636 unit rumah senilai Rp4,6 triliun. Kolaborasi dengan PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) dan BP Tapera mendukung keberhasilan program ini.
Bank bjb berkomitmen mendukung program 3 Juta Rumah, tidak hanya dari sisi kuantitas tetapi juga kualitas hunian. Bank bjb akan terus berinovasi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan pembiayaan perumahan yang inklusif dan berkelanjutan.
Koordinasi dengan asosiasi pengembang perumahan di Jawa Barat direncanakan untuk memetakan pasokan rumah subsidi. Hal ini dilakukan untuk menyesuaikan skema penyaluran KPR agar lebih responsif terhadap kebutuhan di lapangan.
Dengan dukungan penuh terhadap pemutakhiran data statistik, validitas kebijakan perumahan akan meningkat. Pemantauan, evaluasi, dan penyesuaian program akan lebih mudah dilakukan sesuai dinamika kebutuhan masyarakat.
Penandatanganan nota kesepahaman ini menandai langkah penting dalam pembangunan sektor perumahan di Jawa Barat. Kerja sama yang erat antara berbagai pihak diharapkan menghasilkan pembangunan perumahan yang adaptif, berbasis data, dan selaras dengan rencana pembangunan jangka panjang daerah.
Bank bjb optimistis, melalui kolaborasi dan inovasi, target kesejahteraan melalui kepemilikan rumah akan lebih cepat tercapai. Komitmen ini mencerminkan dedikasi bank bjb terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat Jawa Barat.
