Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, kembali mengunjungi sejumlah alumni program pembinaan di barak militer. Pertemuan ini menyajikan momen haru, mempertemukannya kembali dengan seorang mantan pengamen cilik yang pernah dibantunya beberapa tahun lalu.
Momen tersebut terjadi setelah program pendidikan di Dodik Bela Negara Rindam III Siliwangi Lembang, Bandung. Dedi menanyakan kabar para siswa, dan mendengarkan cerita perjalanan hidup mereka.
Para siswa menunjukkan perubahan positif dalam hidup mereka. Mereka tidak lagi kecanduan game online, lebih patuh pada orang tua, dan memiliki pola tidur yang lebih teratur. Hal ini menunjukkan keberhasilan program pembinaan di barak militer.
Pertemuan Emosional dengan Mantan Pengamen Cilik
Di antara ketiga siswa tersebut, ada seorang mantan pengamen cilik bernama Indra asal Garut. Indra, yang kini duduk di bangku SMA kelas 10, terlihat mengenakan seragam pramuka. Ia mengikuti program pembinaan karena kecanduan game online, sering bolos sekolah, dan bahkan pernah memainkan game terlarang.
Dedi Mulyadi, dalam video yang diunggah di kanal YouTube-nya, bertanya tentang perubahan Indra setelah menjalani pendidikan di barak militer. Indra menjawab dengan penuh semangat bahwa ia telah berhenti bermain game.
Dedi menanyakan manfaat yang dirasakan Indra selama pendidikan. Indra mengaku merasakan manfaat yang besar, merasa nyaman, dan bahkan bisa tidur lebih cepat. Ini membuktikan bahwa lingkungan terstruktur di barak militer efektif dalam membantunya.
Kisah Pertemuan Lima Tahun Lalu
Percakapan mereka berlanjut, dan terungkaplah sebuah kisah mengharukan. Ternyata, Dedi dan Indra pernah bertemu lima tahun sebelumnya, saat Indra masih duduk di bangku SD dan bekerja sebagai pengamen di jalanan.
Dedi mengingat pertemuan tersebut dengan jelas. Ia bahkan bertanya kepada Indra, “Kamu yang ngamen di Sadang? Yang saya kejar sampai kontrakan?” Indra mengangguk mengiyakan. Dedi pun menyebutkan bahwa video pertemuan mereka lima tahun lalu masih tersimpan di kanal YouTube-nya.
Lima tahun lalu, Dedi membantu biaya sekolah Indra dan mendorongnya untuk berhenti mengamen. Kini, melihat Indra telah berubah menjadi siswa SMA yang disiplin dan bercita-cita menjadi TNI, merupakan bukti nyata dampak positif dari bantuan tersebut.
Dampak Positif Pembinaan di Barak Militer
Kisah Indra dan para siswa lainnya menunjukkan keberhasilan program pembinaan di barak militer. Program ini tidak hanya mengatasi masalah kecanduan game, tetapi juga membentuk karakter dan disiplin siswa. Lingkungan yang terstruktur dan pengawasan ketat membantu mereka memperbaiki pola hidup.
Keberhasilan program ini layak diapresiasi. Program serupa perlu diduplikasi dan dikembangkan di berbagai daerah untuk membantu anak-anak yang membutuhkan bimbingan dan arahan. Investasi dalam pendidikan karakter dan pembinaan anak-anak muda adalah investasi masa depan bangsa.
Selain itu, perlu adanya evaluasi berkala terhadap program tersebut untuk memastikan efisiensinya dan penyesuaian terhadap kebutuhan anak-anak. Kerjasama antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat sangat penting untuk mencapai keberhasilan yang lebih besar.
Kesimpulan
Pertemuan Dedi Mulyadi dengan mantan pengamen cilik yang kini menjadi siswa SMA merupakan bukti nyata dampak positif dari program pembinaan di barak militer. Kisah ini menginspirasi dan memberikan harapan bagi anak-anak yang membutuhkan bantuan dan bimbingan. Semoga kisah ini dapat mendorong lebih banyak program serupa untuk membantu anak-anak Indonesia meraih masa depan yang lebih baik.
Keberhasilan ini juga menekankan pentingnya kepedulian dan peran tokoh publik dalam membantu anak-anak kurang beruntung. Dukungan dan bimbingan yang tepat dapat memberikan perubahan signifikan dalam hidup mereka.
Semoga pemerintah dan berbagai pihak terus berupaya menyediakan program-program pembinaan yang efektif dan berkelanjutan untuk anak-anak Indonesia.