Kematian adalah peristiwa yang menyedihkan bagi keluarga yang ditinggalkan. Namun, dalam ajaran Islam, ada amalan-amalan yang dianjurkan untuk mengiringi kepergian orang tercinta dengan doa dan ketulusan hati.
Rasulullah SAW memberikan teladan utama berupa doa untuk jenazah dan takziah kepada keluarga yang berduka. Amalan ini menjadi bentuk penghormatan terakhir dan dukungan bagi mereka yang ditinggalkan.
Doa untuk Jenazah
Setelah jenazah dikebumikan, Rasulullah SAW menganjurkan untuk mendoakan almarhum. Doa ini sangat penting karena diyakini jenazah sedang di alam kubur dan menghadapi pertanyaan malaikat.
Doa dapat dilakukan secara berjamaah maupun individual, menggunakan bahasa Arab atau bahasa yang mudah dipahami. Yang terpenting adalah keikhlasan dan ketulusan hati dalam memohon ampunan dan kebaikan bagi almarhum.
Doa-doa yang dipanjatkan diharapkan dapat meringankan siksa kubur dan mempermudah perjalanan almarhum menuju kehidupan akhirat. Kehadiran keluarga dan kerabat yang mendoakan menunjukkan rasa cinta dan kasih sayang yang abadi.
Takziah: Memberikan Penghiburan kepada Keluarga Berduka
Selain mendoakan jenazah, takziah merupakan amalan sunnah yang dianjurkan. Takziah berarti memberikan penghiburan dan kesabaran kepada keluarga yang ditinggalkan. Kedatangan kita bukan hanya sekadar formalitas, tetapi sebagai bentuk empati dan dukungan.
Rasulullah SAW sendiri memberikan contoh teladan dalam bertakziah, seperti dengan menyediakan makanan untuk keluarga yang berduka. Hal ini menunjukkan kepedulian sosial yang tinggi dan menjadi wujud nyata solidaritas.
Memberikan dukungan, baik berupa makanan, bantuan praktis, atau sekadar pendampingan emosional, sangat berarti bagi keluarga yang sedang berduka dan sibuk mengurus jenazah. Bantuan kecil dapat meringankan beban mereka.
Waktu Takziah
Tak ada batasan waktu yang spesifik untuk melakukan takziah. Meskipun sebagian masyarakat menganggap takziah hanya dilakukan dalam tiga hari pertama, Rasulullah SAW pernah bertakziah lebih dari tiga hari setelah wafatnya seseorang.
Yang terpenting adalah niat tulus untuk memberikan dukungan dan penghiburan kepada keluarga yang berduka. Kapanpun kita merasa dapat memberikan manfaat dan ketenangan bagi mereka, takziah dapat dilakukan.
Amalan-amalan Lain Setelah Pemakaman
Selain doa dan takziah, ada beberapa amalan lain yang dapat dilakukan untuk mendoakan almarhum, seperti memperbanyak sedekah, membaca Al-Quran, dan mendoakan kebaikan untuk almarhum. Semua amalan ini didasarkan pada niat tulus untuk menghargai dan mengenang almarhum.
Melaksanakan ibadah dengan khusyuk juga menjadi bentuk doa terbaik, memberikan ketenangan batin bagi keluarga yang berduka. Mendoakan almarhum untuk mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT juga merupakan amalan yang sangat dianjurkan.
Mengingat kembali kenangan indah bersama almarhum juga dapat memberikan penghiburan. Menceritakan kebaikan-kebaikan almarhum kepada orang lain juga bisa menjadi wujud penghormatan dan teladan bagi kehidupan.
Menjaga silaturahmi dengan keluarga yang ditinggalkan juga sangat penting. Dukungan emosional dan sosial jangka panjang dapat membantu mereka melewati masa sulit ini. Semoga kita semua selalu diberikan kekuatan dan ketabahan dalam menghadapi takdir kematian.
Editor: Candra Mega Sari
Sumber: muhammadiyah.or.id
Terkini