Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan mengalami koreksi pada perdagangan Rabu, 4 Juni 2025. Analisis dari beberapa lembaga menunjukkan potensi penurunan, meskipun ada kemungkinan penguatan terbatas.
Pergerakan IHSG hari ini perlu diwaspadai oleh investor. Analisis teknikal menunjukkan potensi koreksi yang perlu diantisipasi.
Potensi Koreksi IHSG dan Rentang Pergerakan
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana, memprediksi IHSG berada di awal wave (b) dari wave B. Ini mengindikasikan potensi koreksi menuju rentang 6.713-7.009.
Meskipun ada potensi penguatan, Herditya memperkirakan penguatan tersebut akan terbatas di kisaran 7.078-7.105.
PT Pilarmas Investindo Sekuritas juga melihat potensi pelemahan terbatas pada IHSG, dengan support di 7.020 dan resistance di 7.160. Keduanya sepakat potensi penguatan IHSG hari ini terbatas.
Rekomendasi Saham Pilihan
PT Pilarmas Investindo Sekuritas merekomendasikan saham PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA), PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI), dan PT PP London Sumatera Tbk (LSIP).
Sementara itu, PT MNC Sekuritas merekomendasikan saham PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN), PT Astra International Tbk (ASII), PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS), dan PT Semen Indonesia Tbk (SMGR).
Rekomendasi Teknikal dan Analisis Saham
Berikut analisis teknikal lebih detail dari MNC Sekuritas untuk beberapa saham rekomendasi mereka:
PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) – Buy on Weakness
Saham AMMN menunjukkan penguatan 0,36% ke level 6.925, namun masih tertahan oleh moving average (MA20). Analisis menunjukkan saham ini berada di awal wave (c) dari wave [b].
Rekomendasi: Buy on Weakness di rentang 6.825-6.900, dengan target harga 7.075 dan 7.375, serta stoploss di bawah 6.700.
PT Astra International Tbk (ASII) – Buy on Weakness
Saham ASII terkoreksi 1,67% ke level 4.700 dengan tekanan jual yang cukup signifikan. Analisis menunjukkan saham ini berada di wave ii dari wave (iii), mengindikasikan potensi koreksi lebih lanjut.
Rekomendasi: Buy on Weakness di rentang 4.630-4.680, dengan target harga 4.760 dan 4.880, serta stoploss di bawah 4.570.
PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) – Buy on Weakness
Saham BRIS terkoreksi 0,36% ke level 2.780, didominasi tekanan jual. Analisis menunjukkan saham ini berada di wave [iv] dari wave 3, mengindikasikan potensi koreksi lebih lanjut.
Rekomendasi: Buy on Weakness di rentang 2.630-2.720, dengan target harga 2.870 dan 3.020, serta stoploss di bawah 2.560.
PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) – Spec Buy
Saham SMGR menguat 2,54% ke level 2.830 dengan peningkatan volume pembelian. Selama saham ini berada di atas 2.710 (stoploss), analisis menunjukkan saham ini berada di akhir wave i dari wave (iii).
Rekomendasi: Spec Buy di rentang 2.760-2.810, dengan target harga 2.990 dan 3.060, serta stoploss di bawah 2.710.
Disclaimer: Informasi ini bersifat edukatif dan bukan sebagai rekomendasi investasi. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Selalu lakukan riset dan analisis sebelum melakukan transaksi saham.
Pengaruh stimulus pemerintah, khususnya pembatalan diskon tarif listrik dan penggantiannya dengan Bantuan Subsidi Upah (BSU), juga perlu diperhatikan. Meskipun BSU memiliki cakupan yang lebih sempit dibandingkan diskon listrik, dampaknya terhadap daya beli masyarakat masih perlu dikaji lebih lanjut.