Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) mengawali perdagangan Rabu, 4 Juni 2025, dengan penguatan. Penguatan tersebut menunjukkan optimisme di pasar saham domestik. IHSG dibuka pada posisi 7.083,24, meningkat 38,42 poin atau 0,55 persen. Kenaikan ini juga diikuti oleh indeks LQ45 yang naik 5,86 poin (0,74 persen) ke posisi 800,78.
Penguatan IHSG di pagi hari ini memberikan sinyal positif bagi investor. Namun, prediksi pergerakan IHSG untuk sepanjang hari tetap beragam. Analis dari berbagai lembaga memberikan pandangan berbeda mengenai potensi pergerakannya.
Prediksi Pergerakan IHSG
Bervariasinya prediksi IHSG menunjukkan dinamika pasar yang kompleks. Beberapa analis memperkirakan IHSG akan melanjutkan tren positifnya, sementara yang lain lebih waspada terhadap potensi koreksi. Perlu diingat bahwa prediksi hanyalah perkiraan, dan pergerakan pasar saham dapat berubah secara tiba-tiba.
PT BNI Sekuritas melalui Head of Retail Research, Fanny Suherman, memprediksi IHSG akan bergerak di kisaran 6.980 hingga 7.100. Fanny melihat potensi penguatan IHSG hari ini setelah kemarin berhasil bertahan di atas support 7.000. Ia menetapkan level support pada 6.980-7.020 dan resistance pada 7.070-7.100.
Sementara itu, analis dari PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana, memiliki pandangan yang berbeda. Herditya melihat IHSG berada di awal wave (b) dari wave B, sehingga berpotensi melanjutkan koreksi ke rentang 6.713-7.009. Meskipun diperkirakan menguat, potensi penguatan dinilai relatif terbatas, hanya sampai di kisaran 7.078-7.105. Ia menetapkan support di level 7.009 dan 6.945, serta resistance di 7.263 dan 7.324 untuk perdagangan Rabu pekan ini.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi IHSG
Beberapa faktor internal dan eksternal dapat mempengaruhi pergerakan IHSG. Kondisi ekonomi domestik, kebijakan pemerintah, sentimen investor, dan pergerakan pasar global semuanya berperan. Informasi terkini dan analisis mendalam diperlukan untuk memahami kompleksitas ini.
Kondisi makroekonomi global, seperti inflasi dan suku bunga, turut mempengaruhi pasar saham Indonesia. Ketidakpastian geopolitik juga dapat menyebabkan volatilitas. Di dalam negeri, kinerja emiten dan sentimen pasar domestik menjadi faktor kunci.
Rekomendasi Saham
Fanny Suherman dari BNI Sekuritas merekomendasikan beberapa saham untuk hari ini. Rekomendasi ini berdasarkan analisis fundamental dan teknikal. Investor sebaiknya tetap melakukan riset sendiri sebelum memutuskan untuk berinvestasi.
Rekomendasi saham tersebut antara lain PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Central Omega Resources Tbk (DKFT), PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET), PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), PT Aspirasi Hidup Indonesia Tbk (ACES), dan PT Rukun Raharja Tbk (RAJA). Perlu diingat bahwa rekomendasi ini bersifat subjektif dan tidak menjamin keuntungan. Investor harus mempertimbangkan profil risiko dan tujuan investasi masing-masing sebelum mengambil keputusan.
Penting untuk selalu mencermati perkembangan terkini dan melakukan analisis menyeluruh sebelum berinvestasi di pasar saham. Konsultasikan dengan profesional jika diperlukan. Pasar saham memiliki risiko, dan kerugian dapat terjadi.
Meskipun IHSG dibuka menguat pada Rabu, 4 Juni 2025, pergerakannya di masa mendatang tetap tidak pasti. Analisis dan prediksi yang beragam dari para analis menunjukkan pentingnya kehati-hatian dan riset yang mendalam sebelum membuat keputusan investasi. Pengamatan terhadap faktor-faktor ekonomi makro dan mikro sangat penting untuk mengantisipasi potensi perubahan arah pasar.