Jasa Marga, perusahaan pengelola jalan tol terkemuka di Indonesia, baru-baru ini memamerkan inovasi terbarunya di bidang preservasi jalan tol dalam International Conference on Infrastructure (ICI) 2025 di Jakarta Convention Center. Acara yang berlangsung pada 11-12 Juni 2025 ini dihadiri oleh Wakil Menteri Perhubungan, Suntana, dan menampilkan berbagai inovasi infrastruktur berkelanjutan.
Direktur Utama Jasa Marga, Rivan A. Purwantono, menyampaikan presentasi yang menyoroti dua inovasi unggulan dari PT Jasamarga Tollroad Maintenance (JMTM): Cold Patch JMTM-31 dan SCMA-1 Super Cold Mix Asphalt. Kedua inovasi ini menawarkan solusi perbaikan jalan yang cepat, efisien, dan ramah lingkungan, khususnya untuk mengatasi kerusakan jalan tol di tengah lalu lintas padat.
Cold Patch JMTM-31 merupakan bahan penambal lubang jalan yang dapat diaplikasikan tanpa pemanasan, bahkan pada kondisi basah. Keunggulan ini sangat bermanfaat, terutama selama musim hujan. Aplikasi yang mudah dan cepat, tanpa memerlukan alat berat, membuat Cold Patch JMTM-31 menjadi solusi praktis dan efektif. Bahannya yang terbuat dari beton aspal hotmix berkualitas tinggi menjamin daya tahan tambalan yang lebih lama.
Sementara itu, SCMA-1 Super Cold Mix Asphalt menawarkan solusi serupa dengan proses aplikasi yang sama mudahnya. Formula khusus SCMA-1 yang menggabungkan beton aspal hotmix dengan agregat pilihan dan aditif hasil penelitian Pusjatan Kementerian Pekerjaan Umum, memastikan kualitas dan daya tahan tambalan yang optimal. Kedua produk ini telah teruji di berbagai lokasi, termasuk ruas tol di berbagai pulau di Indonesia dan telah mendapatkan sertifikasi TKDN.
Inovasi Jasa Marga dalam Preservasi Jalan Tol
Keberhasilan Jasa Marga dalam mengembangkan Cold Patch JMTM-31 dan SCMA-1 merupakan bukti komitmen perusahaan dalam meningkatkan kualitas infrastruktur jalan tol di Indonesia. Inovasi ini tidak hanya meningkatkan efisiensi perbaikan jalan, tetapi juga meminimalisir gangguan lalu lintas dan risiko kecelakaan.
Penggunaan teknologi mutakhir dan material berkualitas tinggi dalam kedua produk ini juga mencerminkan upaya Jasa Marga dalam mengimplementasikan prinsip pembangunan infrastruktur berkelanjutan. Hal ini sejalan dengan tema ICI 2025, “Infrastruktur Berkelanjutan untuk Masa Depan: Inovasi dan Kolaborasi”.
Dampak Positif Inovasi Jasa Marga
Selain memamerkan inovasi produk, Jasa Marga juga aktif berpartisipasi dalam sesi diskusi dan seminar di ICI 2025. Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Jasa Marga, Pramitha Wulanjani, menjadi salah satu pembicara dalam sesi “Connecting the Archipelago: Building Seamless Connectivity for Inclusive Growth”.
Pramitha menekankan komitmen Jasa Marga dalam berinovasi untuk memberikan nilai tambah bagi pemangku kepentingan dan masyarakat luas. Ia juga menegaskan komitmen Jasa Marga untuk mempertahankan posisi sebagai market leader di industri jalan tol melalui inovasi produk dan layanan. Direktur Pengembangan Usaha Jasa Marga, M. Agus Setiawan, menambahkan bahwa ICI 2025 juga menjadi peluang untuk menjalin kerja sama strategis dengan mitra potensial.
International Conference on Infrastructure (ICI) 2025 sendiri merupakan forum yang penting bagi para pelaku industri infrastruktur di Indonesia. Lebih dari 100 peserta pameran dari berbagai latar belakang, termasuk pemerintah, perusahaan konstruksi, akademisi, dan praktisi, berkumpul untuk membahas perkembangan teknologi, kebijakan, dan model pembiayaan infrastruktur berkelanjutan.
Partisipasi aktif Jasa Marga dalam acara ini menunjukkan komitmen perusahaan untuk berkontribusi dalam pembangunan infrastruktur Indonesia yang berkelanjutan dan berkualitas tinggi. Inovasi yang dihadirkan tidak hanya meningkatkan kualitas layanan jalan tol, tetapi juga mendorong kemajuan industri konstruksi dan pengelolaan infrastruktur di Indonesia.
Ke depannya, diharapkan Jasa Marga akan terus berinovasi dan mengembangkan produk-produk yang lebih canggih dan ramah lingkungan untuk mendukung pembangunan infrastruktur jalan tol yang handal dan berkelanjutan di Indonesia. Penelitian dan pengembangan di bidang material dan teknologi konstruksi perlu terus ditingkatkan untuk menghadapi tantangan infrastruktur di masa depan.