Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) baru-baru ini menyelenggarakan Workshop Komunikasi dan Optimasi Artificial Intelligence (AI) selama dua hari, pada 27-28 Mei 2025 di Jakarta. Workshop ini merupakan inisiatif penting untuk meningkatkan kemampuan komunikasi strategis di lingkungan BUMN dan mendorong adopsi teknologi AI dalam menghadapi tantangan era digital.
Sebanyak 95 peserta mengikuti workshop ini. Peserta terdiri dari 91 influencer dan staf komunikasi regional BUMN, serta 21 pimpinan wilayah dari berbagai instansi BUMN. Hal ini menunjukkan komitmen Kementerian BUMN untuk melibatkan berbagai level dan keahlian dalam upaya transformasi digital.
Hari Pertama: Strategi Komunikasi Modern dan Teknologi
Workshop dibuka oleh Juru Bicara Kementerian BUMN, Ibu Putri Violla. Beliau juga menjadi pemateri pada sesi pertama, memberikan gambaran besar mengenai pentingnya komunikasi strategis di era digital yang serba cepat dan kompleks. Materi lainnya mencakup membangun narasi berbasis data, mempercepat proses komunikasi, dan merespon isu publik secara efektif.
Lima sesi tematik diselenggarakan pada hari pertama. Para narasumber yang kompeten di bidangnya membagikan pengetahuan dan pengalaman mereka. Narasumber meliputi Putri Violla (Juru Bicara Kementerian BUMN), Muhammad Rifadli (BUMN Hijau), Teuku Gandawan (Konsultan Strategi Integrasi AI Korporat), Tommy Teja & Nikolaus Ardian (Zando.id), dan Riyanto (AVP Communication Bank Mandiri).
Sesi-sesi ini dirancang untuk membekali peserta dengan kemampuan membangun narasi yang kuat dan berdampak, memanfaatkan data untuk pengambilan keputusan komunikasi, serta mengolah informasi dengan efektif dan efisien. Peserta juga diperkenalkan pada berbagai tools dan teknologi terkini untuk mendukung proses komunikasi.
Hari Kedua: Kunjungan Lapangan dan Implementasi Nyata
Hari kedua workshop berfokus pada studi banding langsung ke beberapa lokasi strategis. Tujuannya adalah untuk memberikan pemahaman nyata tentang bagaimana BUMN telah bertransformasi dan beradaptasi dengan perubahan zaman. Kunjungan lapangan ini dirancang agar peserta dapat melihat implementasi teknologi dan strategi yang telah dibahas pada hari pertama.
Peserta dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama mengunjungi Balai Yasa Manggarai (KAI) dan UMKM Craftote Gallery. Di Balai Yasa Manggarai, peserta melihat langsung proses pemeliharaan kereta api dan teknologi yang digunakan. Sementara di Craftote Gallery, peserta belajar tentang strategi pengembangan produk dan komunikasi digital untuk UMKM.
Kelompok kedua mengunjungi Taman Mini Indonesia Indah (TMII) dan UMKM Makkanya Coffee. Kunjungan ke TMII memberikan wawasan tentang bagaimana komunikasi budaya dapat membentuk narasi publik yang inklusif. Di UMKM Makkanya Coffee, peserta mempelajari strategi branding, narasi produk, dan pelayanan pelanggan.
Kesimpulan: Komunikasi sebagai Instrumen Strategis
Workshop ini bukan sekadar pembekalan teori, tetapi juga pengalaman langsung yang berkesan dan transformasional bagi peserta. Peserta diajak untuk memahami bahwa komunikasi di era digital bukan lagi sekadar penyampaian informasi, tetapi instrumen strategis dalam membangun reputasi, membentuk persepsi publik, dan mempererat hubungan antara BUMN dan masyarakat.
Dukungan aktif dari beberapa BUMN seperti Bank Mandiri, Bank BTN, PT Kereta Api Indonesia (Persero), dan PT ASDP Indonesia Ferry menunjukkan komitmen kuat untuk kolaborasi internal dalam meningkatkan kapabilitas. Pemanfaatan AI diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas komunikasi BUMN.
Secara keseluruhan, workshop ini berhasil memberikan pemahaman yang komprehensif tentang peran strategis komunikasi dan pemanfaatan AI dalam konteks BUMN di era digital. Hal ini menunjukkan langkah konkret Kementerian BUMN dalam membangun kapabilitas internal yang kuat dan adaptif terhadap perkembangan zaman.
Ke depannya, diharapkan lebih banyak workshop serupa dapat diselenggarakan untuk terus meningkatkan kapasitas komunikasi dan pemanfaatan teknologi di seluruh lingkungan BUMN. Dengan demikian, BUMN dapat lebih efektif dalam membangun citra positif, meningkatkan transparansi, dan melayani masyarakat.
Informasi tambahan: Selain materi yang telah disampaikan, workshop juga meliputi sesi diskusi dan tanya jawab interaktif. Hal ini memungkinkan peserta untuk bertukar pengalaman dan mendapatkan klarifikasi langsung dari para narasumber. Feedback dari peserta juga dikumpulkan untuk peningkatan workshop di masa mendatang.
