Oknum TNI Bunuh Istri, Selingkuhan Jadi Asisten Pembunuhan

Playmaker

Oknum TNI Bunuh Istri, Selingkuhan Jadi Asisten Pembunuhan
Sumber: Pikiran-rakyat.com

Kisah tragis Ayu Lestari, seorang wanita asal Bandung, mengungkap sisi gelap perselingkuhan dan berakhir dengan pembunuhan yang mengerikan. Pernikahannya dengan Praka Martin, seorang anggota TNI, yang dilandasi paksaan, menjadi awal dari derita panjang yang akhirnya merenggut nyawanya. Perselingkuhan Martin yang berulang dan kegagalan upaya damai keluarga membuat Ayu memutuskan untuk melawan, namun hasilnya justru berakhir fatal.

Ayu, putri pasangan sederhana dengan ayah seorang Kopral Kepala TNI, tumbuh menjadi wanita ceria dan penyayang. Pertemuannya dengan Martin di tahun 2011 berujung pada kehamilan di usia 17 tahun. Kehamilan tersebut justru membuat Martin menjauh, hingga akhirnya orang tua Ayu melaporkan hal ini kepada komandan Martin. Tekanan dari pihak militer memaksa Martin menikahi Ayu pada tahun 2012.

Pernikahan Tanpa Cinta dan Awal Perselingkuhan

Pernikahan Ayu dan Martin yang terpaksa membuat hubungan mereka retak. Martin tak pernah benar-benar menginginkan pernikahan tersebut. Ia menganggapnya sebagai hukuman. Selama bertahun-tahun, Ayu bertahan dalam rumah tangga yang tak harmonis.

Pindah tugas Martin ke Sibolga di tahun 2017 justru menjadi kesempatan baginya untuk melepaskan diri dari tanggung jawab keluarga. Ia tinggal di asrama dan meninggalkan Ayu dan anaknya di Bandung. Di Sibolga, Martin menjalin hubungan dengan Maria, kemudian dengan Winda, teman dekat Maria. Kepada kedua wanita tersebut, Martin mengaku masih lajang.

Pengungkapan Perselingkuhan dan Upaya Perbaikan yang Gagal

Pada tahun 2019, Ayu mengetahui perselingkuhan Martin dengan Winda. Ia kemudian terbang ke Sibolga, melapor kepada komandan Martin, dan mengajukan gugatan cerai. Namun, atas pertimbangan anak mereka yang masih kecil, komandan Martin meminta mereka untuk memperbaiki hubungan.

Ayu kembali ke Bandung. Namun, Martin tetap menjalin hubungan dengan Winda. Ayu, bersama orang tuanya, kembali ke Sibolga dan meminta mediasi. Akhirnya disepakati agar Ayu dan anaknya pindah ke Sibolga untuk memperbaiki hubungan keluarga.

Rencana Maut dan Akhir Tragis

Di Sibolga, rumah tangga Ayu dan Martin tetap kacau. Martin sering pulang larut atau bahkan tidak pulang. Ia bahkan mengancam Ayu. Kecurigaan Ayu pada Winda kembali muncul setelah menemukan foto Winda di ponsel Martin.

Ayu melabrak Winda di tempat kerjanya. Hubungan gelap Martin dan Winda justru semakin terang-terangan. Ayu melacak keberadaan Martin melalui GPS ponselnya dan memergoki mereka di sebuah kos-kosan. Ia melaporkan hal ini kepada komandan Martin.

Martin, yang merasa terpojok dan ingin mempertahankan karirnya sekaligus Winda, merencanakan pembunuhan terhadap Ayu. Ia melibatkan Maria dan Winda dalam rencananya. Pada 9 April 2020, Martin mengajak Ayu keluar malam dan membunuhnya dengan bantuan Winda dan Maria di jalan sepi. Mereka menghilangkan barang bukti dan menyamarkan kejadian sebagai perampokan.

Penyelidikan dan Hukuman

Hilangnya Ayu dilaporkan oleh Matilda, tetangga Ayu, setelah Ayu mengirimkan pesan singkat untuk menitipkan anaknya. Kecurigaan orang tua Ayu yang teringat ucapan anaknya sebelumnya mempercepat proses penyelidikan.

Polisi militer menyelidiki, menemukan kejanggalan, dan memeriksa ponsel Martin dan Ayu. Dua nomor telepon tak dikenal terungkap, ternyata milik Winda dan Maria. Mereka akhirnya mengaku, dan Martin juga mengakui perbuatannya. Jasad Ayu ditemukan pada 20 Mei 2020.

Martin, Winda, dan Maria diadili di pengadilan militer Medan. Martin awalnya dijatuhi hukuman 20 tahun penjara, tetapi kemudian diubah menjadi hukuman seumur hidup karena mengajukan banding untuk keringanan hukuman. Winda dan Maria dijatuhi hukuman 17 tahun penjara. Anak Ayu kini hidup dengan kakek dan neneknya di Bandung, tanpa orang tua.

Kisah Ayu Lestari menjadi peringatan akan betapa fatalnya akibat perselingkuhan dan pengkhianatan dalam sebuah hubungan. Kejahatan yang dilakukan Martin, Winda dan Maria bukan hanya pelanggaran moral, tetapi juga kejahatan yang menghilangkan nyawa seseorang dan menghancurkan masa depan anak mereka. Semoga kasus ini menjadi pelajaran berharga bagi semua orang.

Popular Post

Gunakan AI: Bikin Makalah Santai, Cepat & Mudah!

Teknologi

Gunakan AI: Bikin Makalah Santai, Cepat & Mudah!

Panik karena deadline makalah sudah di depan mata? Rasanya tugas menumpuk tak kunjung selesai, dan mencari referensi pun terasa melelahkan. ...

Ciptakan Cerita Chat Fiksi Viral: Gunakan AI Haloyouth Sekarang!

Teknologi

Ciptakan Cerita Chat Fiksi Viral: Gunakan AI Haloyouth Sekarang!

Di era digital yang penuh konten, menarik perhatian audiens menjadi tantangan tersendiri. Kreativitas adalah kunci. Salah satu tren yang menonjol ...

Basmi DBD: Inovasi Enesis & DIY untuk Keluarga Sehat

Berita

Basmi DBD: Inovasi Enesis & DIY untuk Keluarga Sehat

Enesis Group, melalui brand Soffell, berkolaborasi dengan Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dalam sebuah program inovatif untuk memerangi demam berdarah ...

Miliaran Anggaran Peresmian RSUD Cilograng, Wagub Minta Audit!

Berita

Miliaran Anggaran Peresmian RSUD Cilograng, Wagub Minta Audit!

Pemerintah Provinsi Banten tengah menghadapi sorotan terkait penggunaan anggaran dalam peresmian dua Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) baru. RSUD Cilograng ...

PJBW Berbagi Inspirasi: Kunjungi Yayasan Cahaya Alam Jakarta Timur

Berita

PJBW Berbagi Inspirasi: Kunjungi Yayasan Cahaya Alam Jakarta Timur

Program Jumat Berkah Wartawan (PJBW) pekan ke-26, yang jatuh pada Jumat, 30 Mei 2025, kembali menebar kebaikan. Tak hanya menjangkau ...

Puji Kinerja Plh Sekda Banten Deden Apriandhi: Positif dan Efektif

Berita

Puji Kinerja Plh Sekda Banten Deden Apriandhi: Positif dan Efektif

Wakil Gubernur Banten, Dimyati Natakusumah, baru-baru ini memberikan pujian tinggi kepada Pelaksana Harian (Plh) Sekretaris Daerah (Sekda) Banten, Deden Apriandhi. ...