Liburan ke Sorong, Papua Barat, menawarkan lebih dari sekadar keindahan Raja Ampat. Kota pelabuhan ini merupakan pintu gerbang menuju pesona Papua, menyimpan kekayaan budaya dan kuliner unik. Setelah menjelajahi surga bawah laut dan berinteraksi dengan masyarakat lokal, jangan lupakan oleh-oleh sebagai kenangan berharga. Oleh-oleh khas Sorong tak hanya berupa barang, tetapi juga cita rasa dan cerita yang mewakili keindahan Papua secara utuh. Berikut beberapa rekomendasi oleh-oleh yang dapat Anda bawa pulang.
Kuliner Khas Sorong yang Menggoda Selera
Ikan asar atau ikan asap menjadi primadona kuliner Papua. Ikan tongkol atau cakalang diasap dengan kayu khusus, menghasilkan aroma khas dan daya tahan beberapa hari pada suhu ruang. Oleh-oleh ini cocok bagi yang ingin membawa pulang cita rasa Papua. Anda dapat menemukan ikan asar di Pasar Sentral Remu atau toko oleh-oleh di Jalan Basuki Rahmat. Pilihlah ikan yang masih beraroma segar dan tidak terlalu kering.
Sagu, makanan pokok masyarakat Papua, hadir dalam beragam olahan. Sagu lempeng dan sagu bakar menjadi pilihan favorit karena tahan lama dan mudah dibawa. Rasanya yang unik dan tekstur khas menjadikannya oleh-oleh menarik. Belilah di UMKM lokal di Pasar Boswesen atau lapak tradisional. Pastikan kemasannya rapi agar tetap awet selama perjalanan.
Keripik keladi dan keripik pisang Manokwari, meskipun bukan berasal dari Sorong, mudah ditemukan di kota ini. Kedua camilan renyah dan gurih ini cocok sebagai oleh-oleh ringan. Toko oleh-oleh seperti Toko Andalas Papua atau Sentra Oleh-Oleh Papua menjadi pilihan tepat. Perhatikan label produksi dan tanggal kedaluwarsa sebelum membeli.
Kerajinan Tangan Papua yang Bernilai Seni Tinggi
Noken, tas tradisional Papua dari serat kayu atau akar tanaman, lebih dari sekadar tas. UNESCO telah menetapkannya sebagai Intangible Cultural Heritage of Humanity pada 2012. Bentuk dan bahannya yang unik serta makna budaya yang mendalam menjadikannya oleh-oleh bernilai tinggi. Anda bisa membelinya di galeri kerajinan Papua atau pusat UMKM lokal. Pilihlah noken buatan tangan (handmade) untuk kualitas dan nilai seni yang lebih baik.
Aksesori dan perhiasan dari kerang atau manik-manik Papua menampilkan keindahan pesisir Sorong. Kalung, gelang, dan anting-anting khas ini sering digunakan dalam tarian dan upacara adat. Kios cinderamata di sekitar Pelabuhan Sorong atau kawasan wisata menjualnya. Tanyakan apakah aksesori tersebut buatan tangan atau produksi massal untuk menentukan nilai seninya.
Lukisan kulit kayu dan ukiran kayu dengan motif etnik Papua merupakan oleh-oleh bermakna budaya bagi pencinta seni. Motifnya terinspirasi dari alam, mitologi lokal, atau kehidupan sehari-hari masyarakat Papua. Carilah di galeri seni atau toko suvenir yang bermitra dengan seniman lokal. Siapkan wadah pelindung untuk lukisan kulit kayu agar terhindar dari kerusakan saat perjalanan.
Oleh-Oleh Lain dan Tips Berbelanja
Kopi Papua Wamena, meskipun bukan berasal dari Sorong, mudah ditemukan dan populer di daerah ini. Rasanya lembut, aroma khas pegunungan, dan tidak terlalu asam. Anda dapat membelinya di toko oleh-oleh modern atau bandara DEO Sorong. Pilih kopi bubuk dalam kemasan vakum untuk menjaga kualitasnya.
Berikut beberapa tips tambahan untuk berbelanja oleh-oleh di Sorong:
- Gunakan jasa UMKM lokal untuk mendukung ekonomi masyarakat setempat.
- Tanyakan aturan membawa produk tertentu, terutama makanan laut asap atau tanaman, jika bepergian dengan pesawat.
- Belanja lebih awal sebelum keberangkatan untuk menghindari harga yang lebih mahal di bandara.
Oleh-oleh dari Sorong lebih dari sekadar suvenir; ia adalah representasi kekayaan budaya Papua Barat. Setiap produk, dari sagu hingga noken, menyimpan cerita unik yang layak dikenang. Dengan memilih dengan bijak dan mendukung pelaku lokal, Anda membawa pulang sepotong Papua yang berkesan. Selamat berburu oleh-oleh!