Kematian adalah bagian tak terpisahkan dari kehidupan. Dalam Islam, kepergian seseorang menuju akhirat diiringi penghormatan terakhir, salah satunya melalui salat jenazah. Salat jenazah bukan sekadar ritual, melainkan doa tulus memohon ampunan dan rahmat Allah SWT untuk almarhum/almarhumah.
Salat jenazah memiliki tata cara yang unik, sederhana namun sarat makna. Berbeda dengan salat wajib lima waktu, salat jenazah lebih menekankan pada khusyuk dan doa. Panduan berikut akan menjelaskan pelaksanaan salat jenazah secara detail, berdasarkan sumber rujukan terpercaya.
Sebelum mengikuti salat jenazah, dianjurkan untuk berwudu terlebih dahulu di rumah. Berpakaian bersih dan rapi juga penting sebagai wujud penghormatan kepada jenazah dan kesucian tempat ibadah. Kesiapan diri secara lahir dan batin sangat dianjurkan.
Tata Cara Pelaksanaan Salat Jenazah
Di tempat pelaksanaan, jamaah akan berbaris rapi dalam beberapa saf (barisan). Biasanya minimal tiga saf, dengan laki-laki di depan dan perempuan di belakang. Imam memimpin salat dan berdiri sejajar dengan jenazah yang telah dibaringkan menghadap kiblat.
1. Niat
Salat jenazah diawali dengan niat di dalam hati. Niat ini menjadi inti dari ibadah ini. Ucapkan niat dengan bahasa yang mudah dipahami, misalnya, “Saya niat salat jenazah karena Allah Ta’ala, dan mendoakan jenazah ini.” Keikhlasan dalam niat sangatlah penting.
2. Takbir Pertama
Imam mengucapkan “Allahu Akbar”, diikuti oleh seluruh jamaah. Tangan diangkat ke telinga saat takbir pertama. Setelah takbir, bacalah “A’udzu billahi minasy-syaithaanir-rajiim” (Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk), kemudian lanjutkan dengan membaca Surah Al-Fatihah.
3. Takbir Kedua
Takbir kedua diucapkan oleh imam, diikuti jamaah. Setelah takbir, bacalah shalawat untuk Nabi Muhammad SAW dan keluarganya. Lafal shalawat yang umum digunakan adalah: “Allahumma sholli ‘ala Muhammad wa ‘ala aali Muhammad…” (Ya Allah, limpahkanlah shalawat dan berkah kepada Nabi Muhammad dan keluarganya…).
4. Takbir Ketiga
Pada takbir ketiga, bacalah doa untuk jenazah. Doa ini dapat dibaca secara pribadi atau menggunakan doa yang telah diajarkan. Salah satu doa yang umum dibaca adalah: “Allahummaghfir lihayyina, wa mayyitina…” (Ya Allah, ampunilah orang yang masih hidup dan yang telah wafat di antara kami…). Doa ini memohon ampunan bagi semua, baik yang hidup maupun yang telah wafat.
5. Takbir Keempat
Setelah takbir keempat, jamaah dapat melanjutkan doa secara pribadi. Doa dapat berisi permohonan kebaikan untuk almarhum/almarhumah dan keluarga yang ditinggalkan. Kebebasan dalam berdoa menunjukkan kedekatan personal dengan Allah SWT.
6. Salam
Salat jenazah diakhiri dengan salam satu kali ke arah kanan, yaitu “Assalamu’alaikum wa rahmatullah”. Salam ini menjadi penutup dari rangkaian ibadah salat jenazah.
Hal-hal Penting Lainnya Seputar Salat Jenazah
Jumlah rakaat salat jenazah adalah empat takbir, tanpa rukuk dan sujud. Fokus utama adalah pada bacaan doa dan niat yang tulus. Penting untuk memahami bahwa setiap doa memiliki makna mendalam yang memohon kepada Allah SWT.
Selain tata cara salat, memandikan jenazah juga merupakan bagian penting dari penghormatan terakhir. Proses ini dilakukan dengan penuh kesucian dan khusyuk, mencerminkan kasih sayang dan kepedulian terhadap almarhum/almarhumah. Penting bagi keluarga untuk memahami prosedur yang benar.
Setelah pemakaman, keluarga dan kerabat sebaiknya terus mendoakan almarhum/almarhumah. Amalan baik yang dilakukan semasa hidup akan menjadi bekal di akhirat. Doa dari orang-orang yang ditinggalkan juga akan memberikan ketenangan bagi almarhum/almarhumah.
Salat jenazah merupakan manifestasi kasih sayang dan kepedulian kita kepada sesama muslim yang telah wafat. Dengan memahami tata cara dan makna di balik setiap tahapannya, kita dapat melaksanakannya dengan khusyuk dan penuh keikhlasan. Semoga Allah SWT menerima amal ibadah kita.