PT Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus resmi menutup Satgas Ramadhan dan Idul Fitri (Satgas RAFI) 2025 pada 14 April 2025. Satgas ini berperan krusial dalam memastikan ketersediaan dan kelancaran distribusi energi di Nusa Tenggara Timur (NTT) selama Ramadhan dan Idul Fitri. Penutupan ini menandai keberhasilan upaya Pertamina dalam menjaga pasokan energi selama periode penting tersebut.
Keberhasilan Satgas RAFI 2025 tak lepas dari kolaborasi berbagai pihak. Kerja sama yang solid antara Pertamina, pemerintah daerah, TNI, Polri, Hiswana Migas, dan media turut berkontribusi besar pada kelancaran distribusi energi.
Apresiasi dan Ucapan Terima Kasih
Executive General Manager Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus, Aji Anom Purwasakti, menyampaikan rasa syukur atas kelancaran operasi Satgas RAFI. Ia menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada seluruh *stakeholders* yang terlibat. Dedikasi dan kerja keras seluruh tim Pertamina, serta dukungan keluarga mereka, juga mendapat pengakuan yang patut diapresiasi.
Apresiasi juga diberikan kepada peran penting pemerintah daerah, TNI, Polri, Hiswana Migas, dan awak media. Kerja sama yang sinergis ini menjadi kunci keberhasilan dalam menjamin ketersediaan energi bagi masyarakat NTT.
Distribusi Energi Selama Ramadhan dan Idul Fitri 2025
Satgas RAFI 2025 berlangsung selama 28 hari, dari 17 Maret hingga 13 April 2025. Selama periode ini, Pertamina mencatat peningkatan konsumsi beberapa produk energi.
Konsumsi BBM, LPG, dan avtur meningkat signifikan dibandingkan hari-hari biasa. Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus, Ahad Rahedi, memastikan distribusi berjalan lancar dan aman. Stok BBM dan LPG terjaga dengan baik, dengan ketahanan stok bervariasi tergantung jenis produk dan lokasi.
Konsumsi Produk Energi di NTT
Di NTT, konsumsi gasoline (Pertalite dan Pertamax Series) naik 4% menjadi 1.032 kiloliter (KL) per hari. Sebaliknya, konsumsi gasoil (Biosolar dan Dex Series) turun 1% menjadi 340 KL per hari. Penurunan ini disebabkan oleh pembatasan operasional angkutan barang selama hari raya.
Konsumsi avtur meningkat 19%, sementara konsumsi minyak tanah naik 7% menjadi 402 KL per hari. Konsumsi LPG nonsubsidi (NPSO) juga meningkat 9%, mencapai 7 metrik ton per hari.
Infrastruktur dan Pengawasan Distribusi Energi
Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus mengoperasikan infrastruktur yang luas untuk menunjang distribusi energi di NTT. Jaringan ini mencakup 8 terminal BBM, 137 SPBU, 12 SPBUN, 27 Pertashop, 6 agen LPG, 59 agen minyak tanah, 2.918 pangkalan minyak tanah, dan 13 DPPU.
Sistem pengawasan 24 jam diterapkan untuk memonitor seluruh operasional. Hal ini memastikan distribusi energi berjalan optimal dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat. Sistem pengawasan ini juga memungkinkan Pertamina untuk melakukan antisipasi dini terhadap potensi kendala.
Ahad Rahedi menambahkan bahwa evaluasi Satgas RAFI 2025 akan digunakan untuk menyempurnakan strategi distribusi energi di masa mendatang. Pertamina berkomitmen untuk meningkatkan keandalan layanan, terutama di wilayah dengan tantangan geografis dan lonjakan konsumsi. Tujuannya adalah untuk memastikan ketersediaan energi bagi masyarakat NTT selalu terpenuhi.
Dengan berakhirnya Satgas RAFI 2025, Pertamina Patra Niaga telah membuktikan komitmennya dalam menjaga pasokan energi yang stabil dan aman, khususnya selama periode Ramadhan dan Idul Fitri. Pengalaman dan data yang dikumpulkan selama pelaksanaan Satgas akan menjadi modal berharga untuk menghadapi tantangan distribusi energi di masa depan dengan strategi yang lebih terukur dan efektif. Pertamina siap untuk terus berinovasi dan meningkatkan kualitas pelayanannya kepada masyarakat.