PT Phapros Tbk. (PEHA) berhasil menorehkan prestasi gemilang di kuartal I/2025. Penjualan perusahaan melonjak signifikan, terutama di segmen obat bebas (OTC), yang tumbuh 79% secara tahunan (YoY). Kinerja positif ini menjadi bukti efektifitas strategi transformasi yang diterapkan perusahaan.
Kenaikan penjualan di segmen OTC mencapai Rp43 miliar, jauh melampaui capaian Rp24 miliar di periode yang sama tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan daya saing PEHA yang semakin kuat di pasar obat.
Transformasi Pemasaran dan Penguatan Portofolio Produk
Plt. Direktur Utama PEHA, Ida Rahmi Kurniasih, mengungkapkan kunci keberhasilan ini terletak pada strategi pemasaran yang tertransformasi. Perusahaan memaksimalkan pemanfaatan media digital dan aktif mengikuti berbagai tender nasional dan regional.
Pengoptimalan saluran digital terbukti sangat efektif dalam menjangkau konsumen. Strategi ini, dikombinasikan dengan partisipasi aktif dalam tender pemerintah, membuat segmen OTC menjadi pendorong utama pertumbuhan PEHA.
Produk-produk OTC unggulan PEHA, seperti Antimo Group, Becefort, Livron B Plex, dan Noza, berkontribusi besar pada pencapaian ini. Kepopuleran dan kepercayaan masyarakat terhadap merek-merek tersebut menjadi faktor penting.
Inovasi Produk dan Fokus pada Margin Tinggi
Selain keberhasilan di segmen OTC, penjualan obat resep (etikal) di pasar reguler juga meningkat 40% YoY. Pertumbuhan ini menunjukkan kepercayaan rumah sakit pemerintah dan swasta terhadap kualitas produk PEHA.
PEHA juga menerapkan strategi seleksi produk yang terfokus. Dari sekitar 200 Nomor Izin Edar (NIE), perusahaan memprioritaskan 54 produk utama dengan margin tinggi.
Peluncuran Obat Anti Tuberkulosis (OAT)
PEHA baru-baru ini meluncurkan obat anti tuberkulosis (OAT) Kategori 1 Dosis Harian. Produk ini telah lolos uji klinis dan mendapatkan izin edar dari BPOM.
OAT ini telah memberikan kontribusi positif melalui tender pemerintah dan akan segera diluncurkan ke pasar reguler. Keberadaan produk ini semakin memperkuat portofolio PEHA di segmen obat resep.
PEHA berkomitmen untuk terus berinovasi. Beberapa produk inovatif lainnya akan segera diluncurkan, baik untuk segmen etikal, OTC, maupun generik berlogo. Hal ini menunjukkan komitmen PEHA dalam menyediakan pilihan pengobatan yang berkualitas.
Efisiensi Biaya dan Penguatan Neraca Keuangan
Strategi efisiensi biaya yang diterapkan PEHA juga memberikan dampak positif pada kinerja keuangan. Harga Pokok Penjualan (HPP) turun 1,8% menjadi 55,6%.
Beban usaha juga mengalami penurunan sebesar 7%, menjadi Rp89,17 miliar. Biaya pemasaran dan distribusi dipangkas 11%, dan biaya administrasi serta umum turun 5%.
Peningkatan Laba Usaha dan Penguatan Aset
Berkat efisiensi biaya dan peningkatan penjualan, PEHA berhasil mencatatkan laba usaha sebesar Rp3,64 miliar pada kuartal I/2025. Angka ini membalikkan kerugian Rp19,29 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Selain itu, PEHA juga berhasil menurunkan liabilitas jangka pendek sebesar 17% dan meningkatkan aset menjadi Rp1,47 triliun. Arus kas perusahaan juga menguat, dengan kas dan setara kas per 31 Maret 2025 mencapai Rp51,65 miliar, meningkat drastis dari Rp6,17 miliar di tahun 2024.
Dengan kinerja keuangan yang membaik dan strategi yang terarah, PEHA optimistis dapat mencapai target pertumbuhan penjualan minimal 15% di tahun 2025. Perusahaan yakin sinergi seluruh pihak akan mendukung pencapaian target tersebut. Ke depan, PEHA akan terus fokus pada inovasi produk, efisiensi biaya, dan perluasan pasar untuk menjaga pertumbuhan berkelanjutan.