Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir, memanfaatkan kesempatan Retreat Kepala Daerah Gelombang II di IPDN Jatinangor untuk mengutarakan berbagai aspirasi pembangunan daerahnya. Kegiatan yang berlangsung selama beberapa hari ini terbukti sangat efektif untuk menjalin komunikasi langsung dengan para pemangku kepentingan di tingkat kementerian.
Pada hari ketiga retreat, Rabu (25/6), Bupati Dony bertemu langsung dengan beberapa pimpinan kementerian. Ia memanfaatkan momen tersebut untuk menyampaikan usulan-usulan pembangunan infrastruktur yang krusial bagi Sumedang. Salah satu pertemuan penting yang dilakukan adalah dengan Wakil Menteri Perhubungan.
Usulan Pembangunan Infrastruktur di Sumedang
Dalam diskusi dengan Wakil Menteri Perhubungan Komjen Suntana, Bupati Dony mengajukan dua usulan penting. Usulan pertama adalah pembangunan jembatan penyeberangan orang (JPO) di depan Universitas Padjadjaran (UNPAD). Usulan ini diharapkan dapat meningkatkan keselamatan pejalan kaki dan mengatasi kepadatan lalu lintas di sekitar kampus.
Usulan kedua adalah pembangunan jembatan penyeberangan orang dan motor (JPOM) di depan kawasan industri Kahatex. JPOM ini sangat dibutuhkan untuk memperlancar aksesibilitas bagi pekerja dan masyarakat sekitar. Wakil Menteri Perhubungan menyambut positif kedua usulan tersebut.
Respon Positif Kementerian Perhubungan
Untuk pembangunan JPOM di depan Kahatex, Kementerian Perhubungan memberikan lampu hijau agar pembangunannya dilakukan oleh pihak swasta, khususnya Kahatex. Kementerian berjanji akan mempercepat proses perizinan untuk mendukung realisasi proyek ini. Bupati Dony telah menghubungi pihak Kahatex dan mendapatkan respon positif atas rencana ini.
Sementara untuk pembangunan JPO di depan UNPAD, pemerintah akan berupaya mendapatkan pendanaan baik dari Kementerian Perhubungan maupun dari pihak swasta. Hal ini menunjukan keseriusan pemerintah dalam mendukung pembangunan infrastruktur di Sumedang.
Aspirasi di Bidang Pertanahan dan Keuangan Daerah
Selain infrastruktur, Bupati Dony juga menyuarakan aspirasi di bidang pertanahan kepada Menteri ATR/BPN Nusron Wahid. Salah satu yang dibahas adalah percepatan sertifikasi tanah untuk pembangunan Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Insan Cendikia di Desa Sakurjaya, Kecamatan Ujungjaya. Proses sertifikasi tanah yang cepat akan mempercepat pembangunan madrasah tersebut.
Ia juga menyampaikan permohonan terkait Hak Pengelolaan Lahan (HPL) Cinanggerang dan redistribusi tanah milik pemerintah yang dikelola masyarakat. Hal ini menunjukkan komitmen Bupati untuk menyelesaikan masalah pertanahan yang berdampak pada kesejahteraan masyarakat.
Sebagai langkah selanjutnya, Bupati Dony berencana bertemu dengan Dirjen Bina Keuangan Daerah Kemendagri. Pertemuan ini bertujuan untuk memvalidasi data terkait dana transfer ke Kabupaten Sumedang dan mengeksplorasi potensi-potensi pendanaan lainnya untuk pembangunan. Koordinasi yang baik dengan kementerian sangat penting untuk memastikan efektivitas pengelolaan keuangan daerah.
Kerjasama dengan Kementerian Ekonomi Kreatif
Selain pertemuan-pertemuan tersebut, Bupati Dony juga telah bertemu dengan Menteri Ekonomi Kreatif. Pertemuan ini menghasilkan kesepakatan untuk memfasilitasi kegiatan seni pertunjukan dan street culinary di Sumedang. Bahkan, Menteri Ekonomi Kreatif berencana untuk hadir langsung dalam acara tersebut. Hal ini menunjukan dukungan pemerintah pusat terhadap pengembangan sektor ekonomi kreatif di daerah.
Secara keseluruhan, partisipasi Bupati Sumedang dalam Retreat Kepala Daerah ini telah menghasilkan berbagai kesepakatan dan komitmen yang positif. Hal ini menunjukan bahwa komunikasi dan koordinasi yang intensif antara pemerintah daerah dan pemerintah pusat sangat penting untuk mendorong percepatan pembangunan daerah.
Keberhasilan Bupati Sumedang dalam memanfaatkan momentum retreat ini patut diapresiasi. Semoga usulan-usulan yang disampaikan dapat segera direalisasikan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Sumedang.