Tugu perbatasan antara Kota Depok dan Kabupaten Bogor di Jalan Raya Ciputat-Parung, menyajikan pemandangan yang memprihatinkan. Kondisi tugu tersebut sangat kumuh dan tidak terawat, dipenuhi sampah liar yang menumpuk di sekitarnya.
Pada Jumat, 20 Juni 2025, terlihat jelas tumpukan sampah di bawah tugu perbatasan, tepatnya di jalur arah Sawangan Depok menuju Parung, Kabupaten Bogor. Sampah-sampah tersebut sebagian besar terbungkus kantong plastik, menggambarkan kurangnya kesadaran masyarakat akan kebersihan lingkungan.
Tidak hanya di bawah tugu, kondisi kumuh juga terlihat di jembatan yang berada tepat di depan tugu perbatasan. Jembatan tersebut juga dipenuhi sampah, bahkan sampai menutupi sebagian pembatas jembatan. Kondisi ini menunjukkan masalah kebersihan yang serius dan meluas di area tersebut.
Penyebab Kumuhnya Tugu Perbatasan
Berdasarkan keterangan Hendriansyah, warga setempat, sampah-sampah tersebut merupakan ulah para pengguna jalan yang membuang sampah sembarangan. Kondisi ini, menurutnya, terjadi hampir setiap hari tanpa ada upaya pembersihan yang memadai.
Hendriansyah menduga sebagian besar sampah berasal dari oknum pedagang yang tengah berbelanja ke Pasar Parung. Mereka membuang sampah di area tugu dan jembatan saat dalam perjalanan. Beberapa kali, ia bahkan mengaku melihat langsung para pedagang membuang sampah di lokasi tersebut.
Agustian, warga lainnya, membenarkan keterangan Hendriansyah. Ia menambahkan bahwa tumpukan sampah di lokasi tersebut kadang kala sangat banyak hingga menutupi sebagian besar pembatas jembatan. Hal ini tentu saja sangat mengganggu pemandangan dan kebersihan lingkungan.
Vandalisme sebagai Masalah Tambahan
Selain masalah sampah, tugu perbatasan juga menjadi sasaran vandalisme. Coretan-coretan di permukaan tugu semakin menambah buruk pemandangan dan menunjukkan kurangnya rasa memiliki dan tanggung jawab masyarakat terhadap aset publik.
Kondisi tugu perbatasan yang kumuh dan dipenuhi vandalisme mencerminkan kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan dan memelihara aset publik. Ketidakpedulian ini menjadi tantangan yang harus diatasi bersama.
Solusi dan Harapan
Warga setempat sudah sering menegur para pelakunya, namun tindakan tersebut tidak cukup efektif. Oleh karena itu, dibutuhkan peran serta pemerintah daerah, baik dari pihak kelurahan maupun kecamatan, untuk melakukan penindakan tegas terhadap oknum yang membuang sampah sembarangan.
Selain penindakan, perlu juga dilakukan upaya edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. Kampanye kesadaran lingkungan yang intensif dan berkelanjutan bisa menjadi solusi jangka panjang untuk mengatasi masalah ini.
Pemasangan CCTV di sekitar tugu perbatasan juga dapat menjadi solusi efektif untuk mencegah pembuangan sampah liar dan vandalisme. Bukti rekaman CCTV dapat digunakan sebagai dasar penindakan hukum terhadap para pelakunya.
Perbaikan dan pengecatan ulang tugu perbatasan juga perlu dilakukan untuk mengembalikan estetika dan keindahan tugu. Dengan demikian, tugu perbatasan dapat menjadi simbol kebanggaan dan identitas daerah, bukan malah menjadi tempat pembuangan sampah dan sasaran vandalisme.
Langkah-langkah Konkret yang Bisa Dilakukan
- Peningkatan patroli dan pengawasan di area tugu perbatasan oleh petugas kebersihan dan keamanan.
- Pemasangan tempat sampah yang memadai dan mudah diakses di sekitar tugu perbatasan.
- Penyediaan layanan pengangkutan sampah yang teratur dan efisien.
- Sosialisasi dan edukasi kepada pedagang dan masyarakat sekitar mengenai pentingnya menjaga kebersihan.
- Kerjasama antar instansi pemerintah terkait (kelurahan, kecamatan, Dinas Lingkungan Hidup).
- Penerapan sanksi tegas bagi pelanggar peraturan kebersihan.
Dengan adanya kerjasama dan komitmen dari semua pihak, diharapkan kondisi tugu perbatasan dapat kembali bersih, terawat, dan menjadi cerminan wajah Kota Depok dan Kabupaten Bogor yang indah dan terjaga kebersihannya.
Editor: Yosep Awaludin