Pemerintah Daerah Flores Timur, di bawah kepemimpinan Bupati Antonius Doni Dihen dan Wakil Bupati Ignasius Boli Uran, tengah gencar mendorong pemberdayaan ekonomi masyarakat. Salah satu fokus utamanya adalah pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) melalui program kemitraan strategis. Program ini merupakan bagian dari program 100 hari kerja pemerintahan yang baru.
Program tersebut telah mendapatkan persetujuan dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Flores Timur. Anggaran yang dibutuhkan telah disahkan melalui usulan penggunaan Anggaran Pendahuluan Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Flores Timur Tahun Anggaran (TA) 2025 pada 28-29 April 2025.
Kemitraan Strategis untuk Pemberdayaan UMKM Flores Timur
Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Flores Timur, di bawah kepemimpinan Sri Ardirahayu, akan menjadi ujung tombak program ini. Mereka akan berkolaborasi dengan lembaga konsultan berpengalaman untuk memberikan pelatihan dan pendampingan bagi UMKM lokal.
Kerja sama ini akan melibatkan Bina Swadaya Konsultan yang berlokasi di Bogor. Saat ini, pihak Dinas Koperasi dan UKM Flores Timur tengah mempersiapkan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) serta infrastruktur teknis yang dibutuhkan untuk mendukung kolaborasi ini.
Pelatihan Intensif di Bogor untuk UMKM Flores Timur
Sebanyak 20 UMKM terpilih dan tiga fasilitator lokal akan mengikuti pelatihan intensif di Bogor. Pelatihan yang berdurasi delapan hari ini akan difokuskan pada peningkatan kapasitas dan keterampilan pengelolaan UMKM.
Peserta pelatihan akan dipilih berdasarkan 10 kriteria ketat. Kriteria tersebut antara lain memiliki usaha yang telah berjalan minimal satu tahun, memiliki kemauan dan kemampuan untuk menjadi pendamping, serta memiliki kemampuan di bidang teknologi informasi.
Pendampingan Lokal Pasca Pelatihan
Setelah menyelesaikan pelatihan, para peserta akan kembali ke Flores Timur. Mereka akan berperan sebagai pendamping dan pelatih bagi UMKM lainnya di daerah tersebut.
Dengan demikian, pelatihan di Bogor diharapkan dapat menciptakan efek berganda. Program ini akan menciptakan kader-kader pendamping UMKM lokal yang terampil dan dapat membantu pertumbuhan ekonomi daerah.
Alokasi Anggaran dan Tahapan Pelaksanaan
Total anggaran yang dialokasikan untuk program pelatihan dan pendampingan ini mencapai Rp 300 juta. Jumlah tersebut meliputi biaya pelatihan di Bogor (Rp 150 juta) dan biaya pendampingan di Flores Timur (Rp 150 juta).
Sri Ardirahayu menegaskan bahwa proses persiapan infrastruktur pendukung sedang berjalan. Setelah persiapan rampung, pelaksanaan program akan segera dimulai.
Kriteria Seleksi UMKM Peserta Pelatihan
Proses seleksi peserta pelatihan sangat ketat. UMKM yang berminat harus memenuhi sepuluh kriteria yang telah ditentukan.
Beberapa kriteria utama meliputi kepemilikan usaha yang sudah berjalan minimal satu tahun, memiliki kemauan dan kemampuan untuk membimbing usaha lain, dan memiliki keahlian dalam penggunaan teknologi informasi.
Selain itu, UMKM juga akan dinilai berdasarkan potensi pengembangan usaha dan komitmen terhadap pertumbuhan ekonomi lokal.
Program pemberdayaan UMKM ini menunjukkan komitmen nyata Pemerintah Daerah Flores Timur dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan pelatihan intensif dan pendampingan berkelanjutan, diharapkan akan tercipta peningkatan kapasitas UMKM, daya saing yang lebih tinggi, dan pada akhirnya, mendorong pertumbuhan ekonomi di Flores Timur. Keberhasilan program ini akan menjadi contoh bagi daerah lain dalam mengembangkan UMKM berbasis kemitraan strategis.
