Bank bjb kembali mengingatkan masyarakat akan maraknya penipuan online. Modus terbaru melibatkan pesan singkat berisi tautan palsu yang seolah-olah berasal dari bank.
Para penipu menggunakan pesan yang tampak resmi, menawarkan hadiah atau penukaran poin. Tujuannya mencuri data pribadi seperti OTP, PIN, dan informasi kartu kredit.
Modus Penipuan Melalui Tautan Palsu
Pesan-pesan tersebut bisa melalui SMS, email, atau WhatsApp. Tautan mengarah ke situs palsu yang mirip dengan situs resmi Bank bjb.
Jika nasabah mengklik tautan dan memasukkan data pribadi, rekening mereka berisiko disalahgunakan.
Pemimpin Divisi Corporate Secretary bank bjb, Ayi Subarna, mengimbau masyarakat untuk selalu melakukan verifikasi. Jangan mudah percaya pada penawaran yang menggiurkan dari sumber yang tidak dikenal.
Cara Mengidentifikasi dan Mencegah Penipuan
Penukaran bjb POIN hanya bisa dilakukan melalui situs resmi bjbpoin.bankbjb.co.id atau aplikasi DIGI bank bjb. Waspadai tawaran yang terlalu menggiurkan, karena promosi resmi bank selalu transparan.
Jika menerima pesan mencurigakan, segera hubungi layanan resmi Bank bjb. Konfirmasi melalui Call Center 14049 atau kunjungi cabang terdekat.
Jangan pernah mengklik tautan mencurigakan dari sumber tak dikenal. Selalu pastikan transaksi dilakukan melalui situs atau aplikasi resmi Bank bjb.
Jangan bagikan informasi sensitif kepada siapa pun, bahkan jika mengaku sebagai perwakilan bank. Hati-hati dan selalu waspada.
Upaya Bank bjb dalam Menjaga Keamanan Nasabah
Bank bjb terus meningkatkan sistem keamanan perbankan dengan teknologi terkini. Mereka juga aktif mengedukasi nasabah tentang keamanan transaksi digital.
Bank bjb melakukan pemantauan ketat terhadap transaksi mencurigakan. Tim keamanan siber bekerja proaktif mengidentifikasi potensi ancaman.
Kerjasama dengan otoritas terkait dilakukan untuk menindak pelaku kejahatan digital. Keamanan transaksi adalah tanggung jawab bersama.
Dengan kewaspadaan dan kerahasiaan data yang tinggi, nasabah dapat melindungi diri dari penipuan. Ingat, waspadalah terhadap pesan yang sumbernya tidak jelas.
Ke depannya, peningkatan literasi digital dan kolaborasi antara bank dan otoritas terkait sangat penting. Hal ini untuk memastikan keamanan transaksi perbankan dan perlindungan nasabah dari kejahatan siber yang semakin canggih.